Selasa, 05 April 2011

Saya sayang kaliaan :*


“Leadership is getting someone to do what they don’t want to do, to achieve what they want to achieve.”



Itulah yang saya alami. Kurang lebih dua tahun saya menjadi seorang pemimpin. Bukan ketua RT, RW atau semacamnya, tapi seorang ketua murid. Yaah mungkin kata orang saya lebay kali yah, masa jadi KM aja kayak yang berat banget. Tapi itulah saya, orangnya lebay. Haha bukan gitu tapi jujur beneran memang gak gampang. Saya harus melawan rasa malu saya untuk dapat berbicara di depan kalian. Saya harus melawan rasa egois saya untuk dapat mengabulkan keinginan kalian. Saya harus melawan rasa kesal saya saat kalian tak mengindahkan keberadaan saya. Dan segala macam perasaan saya lawan hanya untuk dapat mengerti kalian.



Memang saya tidak memiliki criteria untuk menjadi seorang pemimpin. Pertama saya adalah seorang wanita. Yaah sekarang memang zamannya emansipasi, namun bisaanya pemimpin itu identik dengan seorang laki-laki. Kedua saya belum ada pengalaman. Bingung musti ngapain karena memang belum pengalaman. Bisa dibilang mungkin coba-coba namun saya tak menganggap ini sebagai coba-coba karena tugas ini bukan untuk main-main. Ketiga watak saya yang cuek dan tak peduli keadaan. Keempat saya yang introvert atau agak menutup diri dan tak gampang untuk akrab dengan orang lain. Padahal sikap seorang pemimpin itu justru harus kebalikannya. Kelima, saya yang kurang bisa mengontrol emosi. Kadang saya marah dan kesal tanpa memikirkan perasaan orang lain. Haduh, saya ini punya kualifikasi apa sih ???



Namun satu yang menjadi landasan saya. Karena ini keinginan saya dan kebetulan kalian pun percaya pada saya. Untuk itulah saya selalu berusaha sebaik-baiknya agar mampu menjadi seorang pemimpin yang bisa membawa pimpinannya menuju arah yang lebih baik. Banyak cobaan dan godaannya memang, saya akui itu. Segala urusan diserahkan pada saya. Nu rariweuh pasti weh saya. Kalau ada masalah yang disalahkan saya. Tapi saat kelas mendapat pujian giliran pada lupa sama saya hehehe bohong ketang :P. tapi sejauh ini saya menikmatinya karena ini merupakan tantangan bagi saya. Tantangan yang membuat saya semakin penasaran dan semakin kecanduan (haha kayak apaan aja).



Mengenali karakter setiap orang yang saya pimpin membuat saya merasakan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih dari sekedar rasa penasaran. Yaitu rasa sayang yang mulai muncul dalam hati saya. Kalian yang mampu meramaikan kelas, kalian yang memahami dan memaklumi kebisaaan (tidur di kelas) saya, kalian yang membuat saya nyaman berada di sekolah, kalian yang membuat saya happy meski tugas menumpuk, kalian yang mampu menghibur dikala saya sedih, dan segala tingkah laku kalian yang membuat saya amat menyayangi kalian. Hanya kalian yang mampu menjadikan sekolah sebagai “rumah kedua” bagi saya, hanya karena kalianlah saya merasa rindu pada sekolah bila sedang libur, dan hanya karena kalianlah saya mampu bertahan dan berusaha –meski sulit- untuk menjadi yang terbaik bagi kalian.



Tak mudah menyatukan 36 kepala, menyamakan visi-misi, mengabulkan keinginan yang pasti berbeda dari tiap orang. Dan saya dituntut untuk mampu melakukannya. Kadang terjadi cekcok dan perbedaan pendapat, sering kali terjadi kalian kurang mendengarkan perkataan saya, dan kalian yang memang hiperaktif membuat kalian selalu ribut ketika saya akan berbicara pada kalian. Dengan peringatan baik-baik kalian malah tidak mengindahkan peringatan saya. Dengan bentakan memang awalnya berhasil, namun kesananya angger weh ribut lagi (ari kalian kunaon ni bedegong-bedegong teuing??), saat udah pundung aja kalian baru nurut. Apa saya harus pundung tiap kali kalian gak nurut? Please atuh saya te bukan tipe wanita pundungan, huh gara-gara kalian sih hahah :D



Saya telah menggunakan cara saya sendiri untuk mampu mengatasi masalah kelas saya. Selama kurang lebih dua tahun saya selalu mencoba untuk memahami apa mau kalian. Saya yang selalu mendengar keluh-kesah kalian dan mencoba mengabulkan keinginan kalian. Terkadang saya merencanakan A, namun yang terjadi malah B. KESEL SAYA (pake gaya Bu Rindu, haha). Saya selalu mencoba untuk tidak marah saat kalian tidak nurut (walau keuheul mah sering). Saya yang mencoba bersabar dan meski sakit hati, tapi saya pendam semua itu. Pernah saya menyerah dan mengundurkan diri untuk menjadi KM, namun jika saya menyerah itu sama saja dengan saya tidak mampu memegang amanat dan tanggungjawab. Saya mencoba tersenyum meski hati merasa sedih melihat tingkah kalian yang overaktif itu. Pernah saya egois dan berkata, “Mengapa kalian tak sekali saja dengarkan saya?? Saya ingin didengarkan. Dan saya ingin dihargai.”



Hingga puncaknya pada hari selasa 29 Maret 2011 (suut ah jempe), disaat saya hanya ingin bermusyawarah namun sepertinya kalian yang salah pengertian. Saya merasa dipojokkan saat itu. Seakan kesabaran dan perasaan yang saya pendam selama hampir dua tahun meledak saya tumpahkan semuanya disitu juga (terekam jelas oleh mata Restu). Ya saya memang gak bisa ngatur kalian, dan kalan memang sudah tidak mau lagi diatur oleh saya. Tapi please tahan sedikit, mengertilah keadaan saya, sebentar lagi juga kita bakalan lulus, dan saya juga tak akan lagi jadi KM kalian jadi saya mohon tahanlah perasaan kalian itu .. :((



Mungkin kalian memang tidak mengerti perasaan saya karena kalian tidak berada di posisi saya (ya mungkin Kendly pernah) bagaimana saya mengesampingkan urusan pribadi saya demi kalian, bagaimana pengorbanan saya selama ini unuk kalian. Yang di pikiran saya hanya kalian, kalian dan kalian. Ya. Kalian memang tak akan pernah merasakannya. Ya Tuhan saya tahu mungkin saya kurang ikhlas menjalaninya. Sehingga saya berani berpendapat seperti itu. Memang saya belum bisa ikhlas, sangat sulit untuk ikhlas bagi saya. Makanya saya sedang mempelajari ilmu ikhlas sekarang. Dan akan selalu begitu. Yang saya inginkan hanyalah IKHLAS!!



Tapi Cinta pernah bilang “Beruntung kamu Mah bisa jadi pemimpin 3 analis 4 yang seperti itu. Karena berkat merekalah kamu jadi bisa bersikap lebih dewasa. Jika mereka nurut-nurut aja sama kamu, itu tak ada tantangannya dan kamu gak akan bersikap dewasa.”

Bu Inin juga bilang “Berarti banyak ladang amalnya. Mmm setahun lagi kamu pasti merindukan saat-saat seperti sekarang jadi Hadapi Hayati dan Nikmati (HHN).”

Benar. Saya pasti bakalan kangen banget sama semua kenangan yang telah kita ukir bersama. Kangen tiga tahun lalu, kangen dulu, kengen kemarin, kangen hari ini, dan kangen hari-hari terakhir kita. SELALU. Mungkin hanya segitulah pengabdian saya selama dua tahun untuk kelas saya tercinta ini. Maaf mengecewakan namun itulah yang terbaik yang bisa saya persembahkan untuk kalian.

jangan karena satu hal lantas kita jadi terpisah dan terpecah yaa .. ingat coba masa-masa menyenangkan kita sulu , jangan lupa gitu aja karena suatu hal yang gak penting untuk dipermasalahkan .. saya gamau pada akhirnya kita malah jadi berpencar . pleasee :(( yahyahyah ...

Terimakasih ya untuk kalian, mau bagaimanapun sikap kalian ke saya, tapi saya tetap sayang sama kalian. Sayaaaannnngggg piiiiisssaaannn !!!!!!!

Love you all 3 analyst 4 :*